Pop-Psychology | Sejenak Berbagi Kebahagiaan Lewat #ProjectSukaCita 2015

Posted by The Pink Traveler Stories



Sejenak Berbagai Kebahagiaan Lewat #ProjectSukaCita 2015




Project SukaCita 2015 dari Tanoto Foundation


Apa arti kebahagiaan bagimu? Mungkin makan enak di restoran yang fancy atau nonton di bioskop membuat kamu bahagia. Tapi berbeda dengan anak-anak di pelosok Kabupaten Pelalawan, Riau.

Bagi mereka, bisa makan dengan nasi dan lauk, serta masuk sekolah setiap hari saja sudah membuat mereka bahagia. Itulah yang kami rasakan saat kami berkunjung untuk sejenak berbagi kebahagiaan lewat #ProjectSukaCita 2015. Lalu, apa saja yang kami lakukan selama Project Sukacita 2015 ini?

Project Sukacita ini merupakan inisiasi dari para Tanoto Scholars Singapura. Program ini dibantu oleh Tanoto Scholars Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata melalui pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak di pelosok. Sebanyak 15 mahasiswa dari SMU, NUS, dan NTU Singapura bersama dengan 5 mahasiswa dari UGM, UI, ITB, dan IPB Indonesia turut aktif.

Program ini berlangsung selama 4 hari. Program dimulai dari tanggal 7 dan berakhir 12 Desember 2015. Lokasi program berada di Taman Kanak-kanak Afdeling IV dan Tempat Penitipan Anak (TPA) Afdeling II, Kebun milik PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Provinsi Riau.

Program yang telah berjalan dari tahun 2013 ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Tanoto Foundation. Program ini juga untuk mewujudkan visi Sukanto Tanoto, Pemimpin Royal Golden Eagle (RGE) Group, dalam mendukung terpenuhinya hak pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak Indonesia. Program ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan kepada anak-anak dengan memenuhi kebutuhan dasarnya.

Berbagi Suka Cita dengan Anak-anak


Dengan kesehatan dan pendidikan yang memadai, anak-anak akan merasa bahagia dan kelak tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang berkualitas. Oleh karena itu, Tanoto Scholars Singapura bekerja sama dengan Tanoto Scholars Indonesia. Kami mempersiapkan serangkaian program yang meliputi kegiatan bernyanyi, menggambar, dan mewarnai untuk anak TK; pemeriksaan untuk balita dan penyuluhan kesehatan untuk orang tua; pengecatan Tempat Penitipan Anak (TPA); pemberian susu dan perlengkapan sekolah serta pengajaran moral melalui drama untuk anak TK.

Di hari pertama, para Tanoto Scholars mengajak anak-anak bernyanyi untuk menciptakan kehangatan dan kedekatan. Anak-anak TK diminta mengenalkan diri dan menyuarakan cita-citanya. Kata orang bijak, mimpi itu perlu disuarakan agar didengar oleh orang lain, bila tidak itu tidak akan terwujud.

Acara hari pertama selesai. Secara tidak sengaja beberapa Tanoto Scholars bertemu dengan salah satu orang tua. Dia menceritakan betapa bahagia anaknya hari ini bertemu dengan banyak Ibu dan Bapak Guru.

“Hari ini TK-ku kedatangan banyak ibu dan bapak guru. Aku senang sekali, aku diajak bernyanyi dan menceritakan cita-cita! Aku ingin jadi Polisi!” cerita ibu tersebut sambil menirukan gaya anaknya bercerita.

Tak lupa, kami juga mengunjungi RGE Technology Center. Di dalamnya, terdapat perjalanan perusahaan raksasa Royal Golden Eagle (RGE) yang dipimpin oleh Sukanto Tanoto. Selain itu juga terdapat laboratorium untuk penelitian dan inovasi paling modern bagi pengembangan bibit akasia.

Di hari kedua, melalui kegiatan mewarnai anak-anak diajarkan untuk mewarnai berbagai jenis makanan sehat dan mengelompokkannya ke dalam piramida makanan. Tak lupa, kami mengajak mereka untuk mencuci tangan dan menyikat gigi yang benar melalui nyanyian dan peragaan.

Para ibu pun turut datang membawa anak-anak dari desa-desa sekitar untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan oleh mahasiswa kedokteran Singapura. Sayangnya, 3 dari 28 anak yang diperiksa masih di bawah gizi standar WHO. Oleh karena itu, para ibu diberi penyuluhan tentang kesehatan anak-anak, terutama tentang cara menghadapi anak yang susah makan, diare, terluka, hingga terpapar asap kebakaran hutan sawit.

Di hari ketiga, para Tanoto Scholars mengecat Tempat Penitipan Anak (TPA) dan menghiasnya agar mereka dapat bermain sambil belajar dengan bahagia.

Di hari terakhir, anak-anak diajak menggambar dan membuat bentuk dari plastisin. Kami juga mengajak mereka untuk menonton drama yang ditampilkan oleh para Tanoto Scholars. Drama tersebut menceritakan tentang kisah kura-kura dan kelinci. Tujuannya untuk mengajarkan pesan moral kepada mereka agar saling tolong menolong sesama teman dan menjadi anak yang baik.

Kebahagiaan pun tidak hanya dirasakan oleh anak-anak, tetapi juga oleh para Tanoto Scholars. Kami merasa senang mendapat kesempatan untuk bertemu dan menjalin relasi dengan teman-teman dari negara yang berbeda-beda. Indonesia, Singapura, dan Filipina, semuanya menjadi satu. Unity in Diversity. Tidak peduli dari mana kita berasal, selama memiliki hati yang baik dan tujuan yang mulia, kita bisa bergabung untuk membuat dunia yang lebih baik.

Sebagai puncak acara sekaligus penutup, anak Pangkalan Kerinci mendapat goodie bag berisi susu dan gunting kuku. Mereka juga mendapat seperangkat alat tulis dan tas sekolah untuk mendukung kegiatan belajar mereka. Senyum sumringah menghiasi pipi mereka. “Jangan pulang Pak Guru, Bu Guru! Besok kesini lagi ya!” teriak mereka sambil bergelayutan pada kami.

Puncak Acara dengan Foto Bersama dan Pembagian Goodie Bag


Betapa membahagiakannya melihat anak-anak pelosok bersuka-cita lewat Project Sukacita 2015 ini. Sebabnya sederhana, "The best way to make children good is to make them happy” (Oscar Wilde, Pengarang dan Penulis Puisi). Cara terbaik untuk menciptakan anak-anak yang baik adalah untuk membuat mereka bahagia. Semoga apa yang kami berikan lewat Project Sukacita 2015 ini dapat membuat mereka menjadi generasi Indonesia yang baik, cerdas, dan sehat; karena mereka tumbuh sebagai anak yang berbahagia.

Penulis: Hapsari Sulistyaningrum 

Instagram: @rirryhapsari
Link Kompasiana:
http://www.kompasiana.com/rirryhapsari/sejenak-berbagai-kebahagiaan-lewat-projectsukacita-2015_5684ecd2ee9273e007e17fc6

Related Post



Post a Comment