Travel Story | The Gojek Tale (eps. 4)

Posted by The Pink Traveler Stories

The Gojek Tale
Kisah si Abang Gojek Gokil

Episode 4

Motor terus melaju di antara keramaian jalan raya kota Jakarta. Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam lebih. Dari kejauhan tampak jembatan layang Stasiun Cawang. Si Driver bertanya padaku apakah benar jalur atas yang diambil, aku menjawab benar. Kami pun menunggu antrian di arus yang menyempit ke jalan layang sambil melanjutkan pembicaraan.

"Jadi ya mbak, nih cewek bohai banget..." katanya sambil berseru riang gembira. Matanya berbinar2 saat kulirik di samping kaca spion.

"Kok lo bisa tahu dia bohai? Kan di aplikasi ga ada foto pelanggan kan?" Tanyaku sambil mengkonfirmasi informasi ini. Aku tidak tahu intermuka aplikasi untuk Driver, mungkin saja nampak foto dari si penumpang.

"Iya mbak.. makanya denger dulu ini..," ujar dia bersungut-sungut sambil manyun, sebal karena ceritanya diinterupsi. Aku menahan kegelian karena sifat konyolnya ini.

"Nah tapi, pas pertama mau gw datengin ke tempat dia, dia ngelarang gw untuk berhenti persis di depan kosan dia. Gw disuruh tunggu 10 meter dari TKP. Yang nyebelinnya lagi, gw nunggu ada kali setengah jam lebih. Bete banget kan? Gw bisa aja dapet 1 orderan kali selama nunggu dan cancel orderan dia aja. Alhasil gw tetaplah menunggu, kasian juga dia udah pesen tapi gw batalin. Toh bukan banci juga dari namanya.. " ujar si Driver sambil tertawa terkekeh2.

"Hahaha, dasar lo..." gw ikut tertawa.

"Pas gw udah puncak2nya bete, tiba2 ada cewek yg keluar dari kosannya dia dan datang mendekat ke gw. Astaga! Bohai abis, cantik pula!" Seru si Driver kesenangan.

"Bohainya bohai toge pasar apa kutilang?" Tanyaku sambil tertawa.

"Ya kutilang lah! Kurus tinggi langsing, rambut panjang, wow banget deh pokoknya!" Jawab dia cepat, "Nah trus nih cewe yang gw bingungin, kenapa mukanya kaya abis nangis gitu, sembab gitu matanya. Pas dia td ngomong di telepon juga suaranya agak pelan2 lirih gitu kaya mau nangis..." kata si Driver.

"Abis berantem sama pacarnya kali di kosan dia?" Tanyaku menebak2.

"Kagak tau ya, gak berani nanya dia juga sih.. privasi dia soalnya..." si Driver menjelaskan.

"Ooo gitu... iya menghormati privacy dia juga kan" kataku mengamini.

"Iya.. nah, trus kan dia naik deh ke motor gw.. ngelihat dia sebelumnya agak sedih2 gimanaaa gitu, gw hibur dia deh, ngajak ngobrol ini itu. Eh, taunya nyambug!" Dia menjelaskan berapi2.

Aku terkekeh melihatnya, kocak sekali penjelasan dan cerita dia.

"Gw awalnya kan emang mau ambil request dia karena searah, ke Depok. Ternyata rumah dia bener di Depok. Pas dia udah turun, dia tanya ke gw 'Bang, rumahnya di Depok ya?' " ujar dia sambil menirukan percakapan antara dia dan cewek itu.

" 'Iya neng, kenapa?' Tanya gw polos. " si Driver melanjutkan.

" 'Kalau gitu, bisa barengan trus dong! Ntar gw pesen gojeknya ke atau dari Depok ke elo terus aja ya" si Driver mencontohkan keceriaan wajah si cewk itu.

" 'Bisa banget mbak!' Gilak, ga usah gw modusin, masalahnya ni cewe juga tetarik, jadi ya gw sikat aja. Apalagi gw kan searah sama dia ke Depok, jadi kenapa gak?! Hahaha!" Dia tertawa terbahak2 kegirangan.

"Laahhh, kan banci kedua pernah nawarin langganan sama elo, kok yang ini lo bisa terima?" Tanya gw tiba2 teringat si kasus banci kedua.

"Hahaha! Gampang diatur itu mah! Gak usah bayar juga gak papa kalau si cewek bohai satu ini!" Ujar si Driver bersemangat.

"Hahaha, dasar lo! Modus abis!" Ujar aku menambahkan. Dia tertawa terpingkal2,

"Trus akhirnya gimana?" Tanyaku melanjutkan rasa penasaranku.

"Nah trus akhirnya, kita jadi deket karena keep contact. Gak lama, kita jadian deh. Wah, sering banget deh tuh gw pulang pergi dari Depok bareng dia pas jadian!" Ujar si Driver senang.

"Hahaha.. berasa dunia milik lo berdua ya, yg lain ngontrak!" Ujarku menambahkan.

"Hahaha, iya bener!" Kata si Driver menyetujui.

"Trus berapa lama lo jadian ma dia?" Tanyaku masih penasaran.

"Cuma sebulan" jawab dia ringan.

"Ha???? Cuma SEBULAN???" aku keheranan. Kok bisa ya ada orang yang pacaran cuma sebulan, itu mah bukan pacaran namanya, ujarku dalam hati. "Putusnya karena apa?"

"Beda prinsip aja" jawabnya singkat.

"Beda prinsip gimana?" Kejarku.

"Ya udah beda prinsip hidup aja mbak.. lagian jg gw udah move on juga dari dia kali. Dia juga mungkin..." kata si driver menjelaskan.

"Tapi kan elo baru 3 bulan jadi Gojek, trus 1 bulan jadian sama si pelanggan pas lo masih kerja di Gojek. Apa lo gak ngelanggar kode etik?" Tanya gw, tiba2 muncul saja ide dan rasa penasaran tentang kode etik.

"Gak lah. Kan kita udah bebas tugas. Jadiannya kan pas udah selesai ngantar" kata dia mengklarifikasi.

"Tapi kan elo jadian pas bolak balik Depok itu?" Tanyaku.

"Ya tapi kan pas gw bebas tugas" kata dia.

Aku pun tak ingin memperpanjang bahasan ini, soalnya urusan dia sih mau bebas tugas atau pacaran pas lagi kerja, gak ada urusannya sama aku, hahaha, batinku.

"Eh tapi, pas lo jadian sama dia, lo penasaran gak sih, alasan dia lama keluar dari kosan dia pas pertama kali lo jemput dia itu kenapa sih? Trus kenapa dia sedih2 gitu? Cerita gak dia sama elo?" Tanyaku penasaran.

"Tanya sih... cuma dia gak mau kasih tau..." kata si Driver dengan tampang agak sedih.

"Mungkin dia abis berantem sama cowonya kali?" Aku mengira2. Itu satu2nya alasan yang paling memungkinkan saat itu.

"Gak tau deh... gw juga gak tanya2 sih... ngehormatin dia lah, biar aja jadi urusannya dia." Jawab si Driver bijak.

"Okay.. hahaha, ciye bijak juga elo" kataku memuji dia sambil tertawa.

"Haha, iya dong..." kata dia merasa ke-Ge-eRan.

"Trus lo masih keep contact sama dia?" Tanyaku.

"Udah gak lagi.. yaudahlah, udah lewat juga" kata si Driver ringan.

"Iya sih..." kataku sambil mengangguk. Motorpun melaju di tengah2 udara malam kota Jakarta. Berbagai kendaraan hilir mudik berganti, seiring dengan topik2 pembicaraan kami yang terus menerus berganti.


***


"Tapi ya mbak, mungkin rejeki anak sholeh kali ya. Berikutnya, gw dapet lagi nih pelanggan yang bohai abis" lanjut si Driver dengan semangat yang kembali muncul. Ia terlihat berseringai bangga dari kaca spion samping yang kulihat.

"Seriusan? Wah gokil abis lo, beruntung banget..." kataku menyahuti.

"Beruntung? Makanya dengerin kelanjutan ceritanya dulu..." ujar dia yang bikin aku penasaran. Ini driver memang hobi cerita kali ya, soalnya ceritanya selalu punya klimaks dan bikin tertawa.

"Dia lo jadiin pacar kedua dari penumpang elo?" Tanyaku.

"Bukan... dia masih anak SMA, tapi badannya.... beuhhh, bohai abisss..." kata dia dengan mata berbinar2.

"Ha? Lo pacarin anak SMA?" kataku cepat. Rasa penasaranku mengalahi semuanya.

"Ntar dulu... jadi si anak SMA ini nunggu di depan gerbang rumahnya setelah pesan Gojek dan gw konfirmasi. Pas gw dateng, gw langsung teriak dalam hati 'Asik, bisa digebet nih! Cantikl bohai pula!' " jelas si Driver saat melakukan monolog mengulangi kata2nya sendiri.

"Bohainya gimana, kaya yang pertama kutilang gitu?" Tanyaku.

"Gak, dia pendek sih.. ya masih imut2 kaya anak SMA gitu lah, cuma bohai abis deh..," kata si Driver masih penuh semangat.

"Trus trus gimana kelanjutannya?" Tanyaku segera.

"Trus trus.. emang mau kemana elo? Ntar nabrak loh teras terus... eh ngomong2 tentang terus, ini lurus terus abis itu belok kiri kan?" Tanya dia.

"Iya ambil arah yang ke Kalimalang. Duh gw gak kelihatan nih kalau malam, minus mata gw." Kataku.

"Iya bener ambil jalanan yang lurus di sebelah kiri kok" kata si Driver seperti anak kecil yang bersikukuh dengan bola yang dipegangnya.

"Haha, iya itu ada plang tulisan Ke Kalimalang. Iya lewat sini, trus belok kiri" kataku mengiyakan.

Kami mengambil jalanan di sebelah kiri dan masuk ke terowongan Cawang. Tiba2 jalanan mendadak macet. Ada kecelakaan motor. Driver dan penumpangnya terjatuh dari motor dan bensin bercecera dimana2. Beberapa orang turun membantu mereka. Tapi karena kami dibur waktu, akhirnya kami melaju melewati mereka. Tampaknya kecelakaan tunggal, tidak ada tabrakan atau perkelahian karena kecelakaan dengan yang lain.

Kemudian setelah membelok ke kiri, si Driver melanjutkan ceritanya kembali.

"Jadi pas cewe SMA ini nunggu di depan gerbang rumahnya, gw datang nyamperin dan langsung menyapa dia secara profesional dong, 'Maaf, mbak yang tadi pesan Gojek?' " kata dia menirukan percakapan.

" 'Oh iya mas betul' kata si cewek SMA itu, duh suaranya manis bet kaya orangnya" lanjut si Driver.

" 'Baik mbak, ini silakan helm dan maskernya' kata gw menyahuti." Kata si Driver.

" 'Eh iya mas, betul saya yang pesan Gojeknya. Tapi... yang naik bukan saya, yang naik kakak saya. Yang itu...' kata si cewek sambil menunjuk ke bagian dalam rumah di belakangnya. Tiba-tiba ada perempuan yang keluar dari dalam rumah." Lanjut si Driver.

" 'A.. a.. a...' Gw langsung shock..." ujar si Driver sambil menirukan ekspresi menganga untuk menunjukkan kekagetannya.

***

To be continued

Episode 5 (The End)

http://ririthepinktraveler.blogspot.co.id/2015/09/travel-story-gojek-tale-eps5-end.html

Related Post



Post a Comment