Travel Story | The Gojek Tale (eps.1)

Posted by The Pink Traveler Stories

Hari gini siapa sih yang gak tahu Gojek? Tapi gimana kalau pengalaman pertamamu naik Gojek, malah dapat Driver Gojek yang gokil dan cerita kocaknya bisa bikin kamu ketawa ngakak sampai di tujuan? Simak cerpen greget dari Si Driver Gojek Gokil dalam The Gojek Tale episode 1 sampai 5 ini. Cekidot!

***

Hari Minggu malam, 27 September 2015, aku melihat timeline di facebook-ku. Ada yang memposting tentang captured picture dari seorang Driver Gojek yang membawa penumpang greget dari Bandung ke Bali dengan total biaya antar 3 juta rupiah lebih! Wow!

Tapi andai mereka tahu, ada cerita Driver Gojek yang greget yang aku punya! Cerita ini langsung dituturkan oleh si empunya. Kurang afdol rasanya kalau cerita ini cuma aku pendam atau kuceritakan dari mulut ke mulut sementara memori lama2 memudar.

Maka dari itu, disinilah aku akan menceritakannya. Selamat menikmati dan siap2 tertawa terpingkal2.

The Gojek Tale
Kisah si Abang Gojek Gokil

Episode 1

Alkisah, di hari Rabu tanggal 23 September 2015, aku hendak pulang dari FX Senayan ke rumah di daerah Bekasi (iya, itu planet lain, udah punya visa belum kalau mau masuk kesana?). Adel, teman akrabku yang juga teman baik travelingku, bersamaku baru saja merampungkan kerjaan kami, Wonderlust Indonesia, (seee more our Tour Operator www.wonderlustindonesia.blogspot.com).

Aku yang belum punya aplikasi Gojek meminta Adel untuk memesankan untukku dengan akunnya. Tak lama, ia mendapatkan satu driver yang sudah confirm akan menjemputku. Ternyata Driver Adel datang lebih dulu, memberi masker pada Adel, dan bersedia menungguku dan Adel, karena Driver Gojekku belum datang jua.

Kemudian, datang kembali sms ke hapeku. Driver ini tidak seperti driver Adel yang langsung menelepon, ia terus2an sms aku dengan kata 'kak', sepertinya ia masih anak muda, batinku. Aku yang belum pernah pakai Gojek memakluminya saja, yang penting ia datang ke tepat tujuan. Agak lama ia sepertinya mencari sehingga kusuruh ia tengok ke gerbang masuk FX, dengan menyebutkan ciri2ku yang berbaju bunga2 pink dan menunggu bersama 2 orang lainnya, salah satunya Driver Gojek.

Akhirnya driverku pun datang. Benar saja, ia masih kelihatan muda. Ia langsung meminta maaf karena tidak bisa menelepon karena pulsanya habis. Saat aku melambaikan tangan perpisahan dan ia melihat ke arah Adel yang telah memakai masker, ia langsung meminta maaf lagi kalau ternyata maskernya juga habis. Namun sikapnya yang woles dan rendah hati membuatku menjawab dengan becanda, "Sampai 3x minta maaf, aku dapat piring cantik loh mas! Yuk ah, berangkat!"

Kami pun melesat melewati Jl. Sudirman, memutar di Semanggi, dan mengikuti jalanan di samping jalan tol dalam kota. Driver ini telah membuka perbincangan dari awal perjalanan, kerja dimana, dan basabasi lainnya. Aku yang dari awal sudah merasakan kalau driver ini gokil dan woles, akhirnya jadi asik dalam pembicaraan.

Tiba-tiba, tak ada api tak ada asap, aku yang cuma bertanya sudah berapa bulan jadi Gojek, dia menjawab 3 bulan dan mendadak nyerocos tentang pengalamannya selama jadi Gojek tanpa kuminta.

"Mbak, tahu gak, saya paling kapok bawa pelanggan siapa?" Tanyanya.

"Siapa?" Tanyaku penasaran. Tebakanku, jangan2 ibu2, karena biasanya kan ibu2 rempong gitu.

"Banci."

"Hahahaha" aku tertawa, jawabannya di luar ekspektasiku. "Kok bisa?"

"Nih yah mbak, aku tuh udah beberapa kali dapat penumpang banci, dan itu semua gak ngenakin banget!" Kata dia penuh berapi2, mulutnya manyun tanda sebal.

"Gak ngenakin gimana?" Tanyaku.

"Ini cerita penumpang pertama banci saya..." ujarnya.

"Hah, jadi ada berapa banci yang udah jadi penumpang?" Tanyaku menyeloroh.

"Ntar dulu mbakkk... aku belum terusin ceritanya," ujar si driver sambil manyun karena ceritanya dipotong.

"Oke-oke" aku menahan tawa, lucu kali ni driver, suka cerita.

"Jadi ya mbak, ni banci pesennya di aplikasi 9 km. Tau gak ternyata jaraknya berapa? 25 km!" Ujar si driver bersungut-sungut, "Gimana gak kesel kan? Pas udah 9 km dan di titik dia harusnya berhenti, dia malah kasih unjuk, masih terus mas. Pas udah agak jauh dan gw tanya, masih jauh ga mbak, mas, eh mbak? Trus si bancinya bilang dengan nada bencisnya, udah dekyet kokkk masss... trus gw tancap gas lagi. Gw tanya lagi, masih jauh gak mbak? Dia jawab, udah deket. Gw tanya lagi, masih jauh gak mbak? Dia masih jawab, udah deket. Berkali2 gw tanyakn tuh, masih jauh gak mbak? Soalnya emang udah jauh dari spot di gps yang dipesen. Trus dia bilang, gak, deket lagi kok mas. Akhirnya setelag lamaaaa bangetttt dia nunjukin jalan kesini kesitu, sampailah kita di tujuan. Dan ternyata 25 km, dan dia cuma bayar yang sesuai dipesen 9km aja! Gimana gak sebel kan?!"

Aku ketawa ngakak dong ya.... kebayang kerasnya kaya apa denger cerita gitu. Untung mobil2 pada berseliweran dan macet di sekitar, jadi suara ketawaku gak begitu kedengeran.

"Uda bayar cuma 10 ribu, eh dia ngasih feedback-nya negatif pula di aplikasi. Katanya gw banyak nanya! Hrrr" kata dia sebal.

"Hahahaha.. gimana lo gak nanya kan ya bang, lah tujuan dia aja juga gak jelas gitu kan.. kok malah elo yg jadinya disalahin?" ujarku.

"Nah itulah dia, kesel kan gw" ujarnya,"untung perusahaan ngertiun pas gw jelasin. Kalau gak, kan makin banyak feedback negatif dari pelanggan kan bakal nurunin reputasi si driver di mata perusahaan"

"Iya sih bener.." ujarku menyetujuinya.

"Tapi untungnya sebelum turun itu, gw kasih pelajaran buat dia karena udah bikin gw kesel" katanya bernada licik.

"Lo apain emang?" Tanyaku penasaran dibuatnya.

"Kan di jalanan yang dilewatin banyak polisi tidur kan ya. Pas naik pake roda depan gw gas halus. Eh pas ban belakang mau lintasin polisi tidurnya, gw langsung tancap gas pol, sampai dia kaget dan kelompat di bangkunya. Hahahaha!" Tawanya penuh kemenangan.

"Dia latah gak pas kaget gitu?" Tanyaku, "kan biasanya banci latah yang jorok2 gitu, hahaha"

"Gak kok, dia diem aja untungya. Hahahaha" ujarnya senang.

Aku pun tertawa. Gokil abisss ni orang, batinku.

"Nah, itu baru cerita pertamaku nih mbak. Ni ada lagi banci yang kedua...." katanya selalu penuh semangat.

"Omaigot.. berapa banci lagi bang???" Ujarku terpana.

***

To Be Continued

Episode 2

http://ririthepinktraveler.blogspot.co.id/2015/09/travel-story-gojek-tale-eps2.html


Related Post



Post a Comment