Travel Story | The Gojek Tale (eps.3)

Posted by The Pink Traveler Stories

The Gojek Tale
Kisah si Abang Gojek Gokil

Episode 3

"Terus, gimana ceritanya?" Tanyaku semakin penasaran dengan cerita penumpang banci ketiganya ini.

"Terus, terus, mau kemana elo emangnya?! Ntar nabrak lo!" Jawab dia sambil memanuver motornya dari jalur tengah yang tidak bergerak ke jalur kiri, lalu mengerem agak mendadak karena ada motor lain yang melaju dari belakang, "Tuh kan!"

Aku ketawa aja, si driver ini langsung aja nyerocos gak pakai disaring, emang gokil nih driver.

"Jadi, si banci yang ketiga ini penampilannya mirip sama yang pertama." Jelas si Driver Gojek.

Dengan lihainya dia tetap dapat mempertahankan laju motornya dan menyalip kendaraan lain, menghindarinya dan tanpa menyenggolnya. Rabu malam, malam takbiran sebelum besok Idul Adha, jalanan MH Thamrin padat merayap diisi oleh orang2 yang pulang kerja sangat larut, entah lembur, entah nongkrong dulu, mumpung besok libur.

"Pas gw datengin, dia pakai jeans dan kemeja yang ketat badan gitu. Trus tampilannya kaya apa yang lo bilang tadi" kata dia penasaran bertanya ke aku.

"Cowok metroseksual" ujarku.

"Nah iya itu!" Seru dia senang menemukan kata2 yang tepat menggambarkan sosok penumpang yang ia temui.

"Gw sapa lah baik2 pas ketemu, terus dia langsung naik ke jok. Pas naik, lo tau apa yang dia lakukan?" Tanya dia membuatku penasaran.

"Apa?" Aku sudah mulai membayangkan yang aneh2.

"Dia langsung meluk pinggang gw dari belakang!"

"Oh my God!!" Teriakku kaget campur ketawa, "Hahahahaha"

"Ih jijik banget gw! Masalahnya gw bukan hombreng, gw masih lurus2 aja keles. Yang lebih parah lagi tau gak apa?" Tanya dia.

"Apaan apaan?" Tanyaku makin penasaran.

"Dia duduk nempel ke gw, trus pahanya dikepitin ke badan gw! Belum lagi, pas dia ngomong, mulutnya tuh dideketin ke telinga gw!" Serunya dengan mimik jijik yang gw lihat di spion.

"Astaga!!! Menjijikan banget!!!" gw langsung membayangkan kalaunjadi dia, itu pasti perjalanan yang mendadak menjadi panjang dengan penumpang kaya gitu.

"Bangettt!!!" Dia langsung merasa senang ada yang mengerti perasaan dia.

"Trus lo apain dia?"

"Trus kan gw kesel ya dia deket2 dan nempel2 ke gw. Gw masih diemin aja tuh banci, gw gak ngomong apa2 sama dia. Sikap gw dingin lah, sementara dia nyerocos nanya ini itu. Gw nyari ide selama gw diem itu, gw apain ya ni penumpang." Jelas dia sambil mengerutkan alis tanda sedang berpikir serius namun dengan mulut manyun yang kocak.

"Akhirnya si penumpang nanya, 'Mas, udah berapa lama kerja di Gojek?' " ujar si driver sambil menirukan percakapan antara dia dan si banci.

" 'Baru tiga bulan mas...' " jawab si driver singkat dengan nada ogah2an.

'Mas, sebelum kerja jadi Gojek, kerja apaan mas?' Tanya si banci ke gw..." si driver melanjutkan ceritanya dengan nada makin naik senang, "Nah! Pas banget tuh dia nanya begitu. Langsung aja deh gw jawab....."

"Jawab gimana?" Tanyaku memancing saat dia diam sejenak. Lalu dia menarik napas untuk melanjutkan ceritanya.

" 'Yah, sebelum gojek saya mah kerja serabutan aja. Paling nongkrong sana sini aja sama temen. Kalau temen ngajak tawuran, ya gw ikut. Kalau temen ngajak mukulin orang, yaudah gw ikut pukulin deh. Gw mah gitu, tukang pukul, tukang bacok dulunya. Kalau orangnya masih idup, dia masih beruntung tandanya. Kalau meninggal, yaudah derita dia." Cerita dia dengan nada ringan nan santai.

Aku ternganga mendengar ceritanya, serius nih? Ujarku dalam hati.

"Abis itu, ada temen gw yang ngajakin, 'Ayo kerja jadi Gojek aja kaya gw! Daripada elo nongkrong2 gak jelas kaya gini, jadi tukang pukul atau tawuran mulu kerjaannya' Bener juga kata dia, bosen juga idup guw gini2 aja... " ujar dia sambil ketawa cengengesan.

"Trus gimana respon tuh banci?" Tanyaku penasaran, lagi.

"Akhirnya, dia mundur perlahan. Lama2 duduknya ngejauh dari gw. Mulutnya udah gak lagi di kuping gw. Pahanya udah ngebuka kuncian dari badan gw. Hahahaha!" Dia tertawa menang, matanya berbinar2.

"Hahahaha, gokil lo!" Ujarku tak mampu menahan tawa. Gokillll abissss ni driver....

"Abisnya kalau gw gak gituin, sampai di akhir perjalanan bakal nempel terus sama gw. Ih, kan gw jijik!" Ujarnya dengan wajah merengut, lalu tertawa lagi.

"Hahaha... pas di akhir perjalanan gimana?" Tanyaku ke dia.

"Yaudah pas sampai di akhir perjalanan dia udah gak ngomong lagi sama gw. Mukanya entah bete, entah takut sama gw, abis bayar lagsung aja cus pergi.. haha, mungkin dikira dia gw beneran tukang pukul kali ya, makanya bencis macam dia gak mau main2 lah sama gw gini" ujar dia sambil tertawa menang.

"Hahaha... iya bener juga elo... kadang pelanggan mesti dikasih shock therapy gitu ya, tapi lo gak takut kalau pelanggan kasih feedback negatif ke elo kaya banci yang pertama?" Tanyaku ke dia. Rasa takutku pun sudah tertepis, ah masa bodo kalau benar dia tukang pukul di jaman dulu dan berniat jahat ke aku nantinya, toh aku bisa saja melompat ke jalana untuk kabur dan melaporkannya ke Gojek nanti. Tapi overall aku percaya untuk masa kini, dia anak baik2 kok. Usianya mungkin lebih muda dari aku, mungkin seadikku, sekitar 23 tahun.

"Kagak... lagi juga perusahaan juga bakal ngerti kok, kalau sekali dua kali ada feedback jelek, trus driver bisa ngejelasin, kaya kejadian bencis pertama gw itu, pasti perusahaan bakal ngerti kok. Tinggal pintar2nya kita ngejelasin. Tapi ya jangan banyak2 juga komen negatifnya, ntar reputasi si driver di mata perusahaan kan jadi jatuh..." kata dia menjelaskan.

"Ohhh gitu..." responku memahami, "tapi berikut2nya lo dapat pelanggan banci lagi gak?"

"Nah, berikut2nya, gw belajar dari pengalaman nih mbak. Jadi kalau gw dapat pelanggan banci, gw pura2 sakit deh." Ujar dia.

"Lah kok gitu? Gimana caranya bilang, kan udah confirm?" Tanyaku penasaran sambil menahan kikikan.

"Jadi ya misalnya nih cerita banci pelanggan ke empatku," ujar dia mulai bersiap2 untuk menceritakan pengalaman berikutnya.

"Gimana tuh?" Tanyaku.

"Jadi kan pas gw lihat requestnya, ' Yah, namanya Mince! Dari namanya aja kan udah ketauan. Banci lagi deh!' Ujar gw dalam hati. Trus gw batin, ah daripada nolak rejeki, mending gw iyain aja deh..." jelas si driver.

"Trus gw telponin deh si Mince, Mince ini berkali2... eh dia gak angkat2. Gw tambah sebel dong, tapi sedikit lega, ah jangan2 ni orang cancel request-nya. Akhirnya, dia angkat teleponnya..." ujar dia menirukan percakapan antara dia dan Mince.

" 'Duh sorry masss... tadi eyke lagi rempong cyiiin, gak bisa angkat telepon massss... ' " ujar si driver dengan nada banci.

" 'Iya mbak, ini dari Gojek, benar tadi pesan Gojek?' " si driver melanjutkan ceritanya.

" 'Iya bener masss.. eke nunggu di depan mall ini yey... bawa barang belanjaan banyak ini cyiiin, pasti keliatan' "

" ' Nah kebetulan nih mbak, saya telepon justru mau konfirmasi, kalau saya mendadak sakit perut dan gak bisa memenuhi request mbak' " ujar si driver.

" 'Hu'uh! Eke benci deh! Eke kan udah nunggu...' " si driver memperagakan gaya sebalnya si banci.

"Trus akhirnya gimana?" Tanyaku.

"Akhirnya dia tutup teleponnya dengan sebal, malah dibanting kali. Wakakakakak...." ujar si driver sambil tertawa ngakak.

"Wah, parah, parah lo..." aku ikut2an ngakak.

"Ya bukan gak mau nolak pelanggan sih, cuma dari pengalaman gw 3 kali dapat banci, semuanya bikin kapok!" Ujar dia menerangkan agar tidak salah paham.

"Ah iya sih bener..." kataku memahami.

"Eh ini lewat atas kan?" Tanya si driver tiba2. Ternyata kami sudah sampai di jalan layang Patung Pancoran.

"Iya, lewat atas aja. Kalau lewat bawah, pakai lewatin lampu merah." Ujarku.

"Iya, ambil yang cepet aja ya mbak..." ujar dia.

Suasana agak hening sekarang. Aku mencari topik pembicaraan lagi, masih penasaran dengan cerita dia. Orang kaya gini seru, selalu melihat sesuatu dari kacamata positif dan lucu, bahkan dengan bumbu2 humor, jauh dari negatif thinking.

"Trus gimana, ada cerita seru lagi gak selama lo jadi driver gojek selain pengalaman sama banci?" Tanyaku kali ini yang membuka pembicaraan.

Dia sempat diam sejenak, "Hmm.. apa ya.. gitu2 aja sih sebenarnya..."

Lalu dia berpikir.

"Aha! Ada nih mbak! Cewek pelanggan pertama gw yang berhasil gw jadiin pacar gw!"

***

To be continued

Episode 4

http://ririthepinktraveler.blogspot.co.id/2015/09/travel-story-gojek-tale-eps-4.html



Related Post



Post a Comment